AdamSmith mengemukakan bahwa ada 5 teori dasar dari kapitalisme, yaitu: 1. pengakuan hak milik pribadi tanpa batas; 2. pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi; 3. pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan semaksimal mungkin; 4. kebebasan melakukan kompetisi;
Peletak dasar pertama sistem merkantilisme di Inggris adalah … Raja Henry VIII Pembahasan Mercantilisme adalah sistem ekonomi yang digunakan pada abad 16 hingga 18, terutama di Eropa. Tujuan dari paham merkantilisme ini adalah untuk meningkatkan kekayaan suatu negara dengan memberlakukan peraturan pemerintah yang mengatur semua kegiatan perdagangan. Merkantilisme percaya kekayaaan suatu bangsa dapat dimaksimalkan dengan membatasi impor melalui tarif dan memaksimalkan ekspor. Akibat dari merkantilisme ini adalah timbulnya kolonialisme dimana negara-negara Eropa mendirikan wilayah jajahan di berbagai penjuru dunia. Koloni atau wilayah jajahan ini didirikan untuk mensuplai negara Eropa dengan komditas dagang, yang kemudian bisa diekspor untuk memberi keuntungan dagang yang besar. Di Inggris, Merkantilisme mulai berkembang pada masa Raja Henry VIII memerintah 1509–1547. Pemerintahan Raja Henry VIII berpegang pada prinsip merkantilis dalam upaya yang, untuk meningkatkan kekayaan kerajaan Inggris dan untuk memerangi ancaman Monarki Habsburg yang memerintah di Spanyol, musuh dari Inggris saat itu yang menguasai ekonomi dunia berkan penguasaan Spanyol atas tambang emas di benua Amerika. Raja Henry VIII memerintahkan pemberlakuan pajam atas impor dari luar Inggris, untuk melindungi industri dalam negeri. Raja Henry VIII juga mendukung industri dalam negeri seperti topi dan wol. Kebijakan Raja Henry VIII kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Ratu Elizabeth I memerintah 1558–1603. Ratu Elizabeth I menegeluarkan kebijakan yang mengawali kolonialisme Inggris, seperti mengirim Sir James Lancaster ke Indonesia untuk berdagang rempah-rempah. Ratu Elizabeth I juga mengirim Sir Fancis Drake dan Wlater Raleigh untuk melakukan eksplorasi ke benua Amerika dan membangun koloni. Pelajari lebih lanjut Tuliskan 5 dampak dari merkantilisme! Kode Kelas XI Mata pelajaran Sejarah Materi Bab 1 - Bangsa Eropa di Indonesia Kata kunci Raja Henry VIII, Merkantilisme
Gubernurjenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1602-1614). dan praktik penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa itu tidak dilepaskan dari sistem ekonomi yang berkembang di Eropa yakni sistem ekonomi merkantilisme, sejak abad ke-16. J.P. Coen dapat dikatakan sebagai peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia. Coba jelaskan! 4.
Negara-negara maju dan berkembang sangat menjaga neraca perdagangan agar tidak terjadi minus, salah satunya adalah dengan mengembangkan ekonomi kreatif dan meningkatkan porsi ekspor. Adakalanya untuk menyeimbangkan kesehatan ekonomi, beragam paham ekonomi diterapkan agar keuangan negara mencapai level aman. Salah satu paham ekonomi yang pernah dipakai oleh berbagai negara di dunia adalah paham merkantilisme. Apa ini? Jika mengacu pada pengertiannya, paham atau teori merkantilisme mengasumsikan kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh suatu negara, serta besarnya volume perdagangan internasional yang dilakukan negara tersebut. Pada dasarnya Merkantilisme adalah nama dari sebuah sistem ekonomi yang digunakan di abad ke-16 hingga abad ke-18. Sistem ini yang bermakna dagang telah membuat negara-negara di Eropa terpicu untuk mengumpulkan dan mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya demi meningkatkan kesejahteraan dan kekuasaan negaranya. Teori Merkantilisme ini sangat populer karena sebagian besar kerajaan melarang koloninya untuk berdagang dengan koloni kerajaan lain. Gerakan Merkantilisme berkembang dengan sangat kuat dalam mempengaruhi kehidupan politik dan ekonomi di negara-negara barat seperti Belanda, Jerman, Inggris, dan Prancis. Negara kolonial saling berlomba untuk mendapatkan dan mengumpulkan logam mulia untuk berbagai kepentingan seperti industri, ekspor maupun impor. Bahkan untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya, negara yang menganut paham merkantilisme akan melakukan berbagai macam cara baik itu dengan memonopili, menaikan bea masuk ngdan penjajahan atas negara dengan sumber daya yang melimpah. Maka tidak heran, negara-negara seperti Belanda, Jerman, Inggris, dan Prancis yang mempelopori teori ekonomi ini, menjadi pemain dalam era penjajahan dan peperangan antar bangsa hingga berabad-abad kemudian. Baca juga Perkembangan Paham-Paham Besar di Dunia Adapun paham zero-sum yang dianut oleh negara-negara Merkantilisme bermakna akhir dari sesuatu hal adalah nol. Dimana, jika ada dua pihak yang bertikai atau berperang, maka pihak yang menang akan mendapatkan nilai +1 dan yang kalah mendapatkan nilai -1, hal ini berarti satu pihak yang menang akan mendapatkan keuntungan berlimpah dan yang kalah akan mendapatkan kerugian. Tokoh Merkantilisme Merkantilisme yang dianut oleh negara-negara Eropa tidak lepas dari gagasan para politisi dan ekonom negara mereka sendiri. Dimana, ada beberapa nama tokoh yang merubah sudut pandang dari pemerintahan negaranya, tokoh-tokoh tersebut antara lain Jean Bodin, adalah seorang imuwan berbangsa Prancis yang dapat dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan tentang teori uang dan harga. Thomas Mun, seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris yang banyak menulis masalah perdagangan di luar negeri. Menurutnya, untuk meningkatkan kekayaan negara cara yang biasa dilakukan adalah lewat perdagangan pedoman yang dilakukan adalah nilai ekspor ke luar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh negara itu. Jean Baptis Colbert, adalah Menteri Utama di bidang ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan Raja Louis XIV di Prancis. Tujuan kebijakan yang dibuat Colbert lebih diarahkan pada kekuasaan dan kejayaan negara dari pada untuk meningkatkan kekayaan orang per orang. Sir William Petty, seorang pengajar di Oxford University dan banyak menulis tentang ekonomi politik. Ia menganggap penting arti bekerja dari sumber daya tanah, karena baginya bukan jumlah hari kerja yang menentukan suatu barang melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja. Dampak Merkantilisme Dengan berkembangnya teori ekonomi Merkantilisme di Eropa ini maka membawa pengaruh yang besar terhadap peradaban manusia sampai saat ini. Dimana, berkembangnya kapitalisme, penggunaan uang sebagai alat tukar, bursa efek atau pasar modal dan perdagangan surat berharga atau obligasi, serta perusahaan asuransi dan bank terlahir di era Merkantilisme. Begitupun dengan Indonesia, sebagai salah satu negara yang pernah terjajah oleh negara Eropa Indonesia merasakan dampak dari Merkantilisme ini. Hal ini lantaran Belanda dengan VOC nya mempengaruhi perekonomian dan sosial di Indonesia. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsKelas 11MerkantilismePaham MerkantilismePengertian MerkantilismeSejarah IPS
HerbertSpencer, Peletak Dasar Teori Evolusi Universal. Spencer lahir sebagai anak tunggal seorang guru sekolah di kota kecil Derbyshire, Midland, Inggris pada 27 April 1820 dan meninggal pada 8 Desember 1903. Dia sebenarnya tidak terlahir tunggal, melainkan sembilan bersaudara. Pertama adalah Ilmal Yaqin, yaitu yakin berdas a rkan
Merkantilisme adalah sistem perdagangan ekonomi utama yang digunakan dari abad 16 hingga 18. Para ahli teori merkantilisme percaya bahwa jumlah kekayaan di dunia adalah statis. Karena itu, negara-negara Eropa mengambil beberapa langkah untuk memastikan negara mereka mengumpulkan sebanyak mungkin kekayaan ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekayaan suatu negara dengan memberlakukan peraturan pemerintah yang mengawasi semua kepentingan komersial negara. Diyakini bahwa kekuatan nasional dapat dimaksimalkan dengan membatasi impor melalui tarif dan memaksimalkan ekspor. Apa Perbedaan Antara Merkantilisme dan Imperialisme? Sementara merkantilisme adalah sistem ekonomi di mana pemerintah negara memanipulasi ekonomi untuk menciptakan keseimbangan perdagangan yang menguntungkan, imperialisme adalah sistem politik dan ekonomi di mana satu negara menegaskan kekuasaannya atas yang lain, biasanya untuk memenuhi tujuan merkantilisme. Melalui penggunaan kekuatan atau imigrasi massal atau keduanya, negara-negara imperialistik membangun kendali atas daerah-daerah yang berpotensi terbelakang dan memaksa penduduk untuk mengikuti hukum negara dominan. Karena merkantilisme lazim di Eropa selama era imperialistik abad ke 16 hingga 18, itu sering dipandang sebagai sistem ekonomi yang mendorong imperialisme. Salah satu contoh terkuat dari hubungan antara merkantilisme dan imperialisme adalah pendirian koloni Amerika di Inggris. Sejarah lahirnya merkantilisme Merkantilisme dipopulerkan di Eropa pada tahun 1500-an. Sistem ini didasarkan pada pemahaman bahwa kekayaan dan kekuatan suatu negara paling baik dilayani dengan meningkatkan ekspor dan mengumpulkan logam mulia, seperti emas dan perak. Merkantilisme menggantikan sistem ekonomi feodal yang lebih tua di Eropa Barat, yang mengarah ke salah satu peristiwa pertama pengawasan politik dan kontrol ekonomi. Pada waktu itu, Inggris, pusat Kerajaan Inggris, kecil dan memiliki sumber daya alam yang relatif sedikit. Jadi, untuk menumbuhkan kekayaannya, Inggris memperkenalkan kebijakan fiskal, termasuk Undang-Undang Gula dan UU Navigasi, untuk menjauhkan penjajah dari produk asing dan menciptakan insentif lain untuk membeli barang-barang Inggris. Neraca perdagangan yang menguntungkan dianggap meningkatkan kekayaan nasional. Undang-Undang Gula tahun 1764 memperkenalkan bea cukai tinggi untuk gula dan tetes tebu yang diimpor dari luar Inggris dan koloni Inggris. Demikian pula, Undang-Undang Navigasi 1651 diterapkan untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing tidak akan dapat berdagang di sepanjang pantai, dan juga mengharuskan ekspor kolonial terlebih dahulu melewati kendali Inggris sebelum didistribusikan kembali ke seluruh Eropa. Inggris tidak sendirian dalam alur pemikiran ini. Prancis, Spanyol, dan Portugal bersaing dengan Inggris untuk mendapatkan kekayaan dan koloni; Diperkirakan tidak ada bangsa besar yang bisa eksis dan mandiri tanpa sumber daya kolonial. Prinsip-prinsip Yang Mendasari Merkantilisme Merkantilisme didasarkan pada gagasan bahwa negara-bangsa yang kuat memiliki peluang untuk menciptakan ekonomi dunia dengan menggunakan kekuatan militer negara tersebut untuk memastikan pasar lokal dan sumber pasokan dilindungi. Para pendukung merkantilisme percaya bahwa kemakmuran suatu bangsa tergantung pada persediaan modal, dan volume perdagangan global adalah statis. Hasilnya adalah sistem ekonomi yang membutuhkan neraca perdagangan positif, dengan surplus ekspor. Namun, karena tidak mungkin bagi setiap negara atau negara-bangsa untuk memiliki surplus ekspor, dengan banyak yang membutuhkan peningkatan impor untuk mendorong pertumbuhan, basis merkantilisme memastikan bahwa pada akhirnya akan gagal. Satu ide di balik merkantilisme adalah kesehatan ekonomi suatu negara dapat dinilai dari jumlah logam mulia, emas atau perak yang dimilikinya. Sistem ini mendorong setiap negara untuk mencoba mandiri secara ekonomi, yang berarti bahwa negara harus meningkatkan produksi dalam negeri dan membangun rumah dan industri baru. Pendukung merkantilisme juga melihat bahwa pertanian itu penting dan harus dipromosikan sehingga suatu negara dapat mengurangi kebutuhan untuk mengimpor makanan. Mereka menyarankan negara-bangsa yang kuat membutuhkan koloni dan armada dagang, yang keduanya dapat menyediakan pasar tambahan untuk barang dan bahan baku. Mercantilis juga percaya bahwa populasi besar adalah bagian integral dari tenaga kerja domestik suatu negara. Bagaimana Merkantilisme Menghambat Pertumbuhan Ekonomi Global? Merkantilisme menghambat pertumbuhan ekonomi global oleh produsen terkemuka untuk berspesialisasi dalam barang dan jasa yang tidak memperhitungkan keunggulan komparatif. Dari perspektif ekonomi, merkantilisme mempromosikan produksi barang-barang berlebihan yang membawa biaya peluang tinggi. Misalnya, jika pembatasan perdagangan mencegah negara dengan tenaga kerja yang sangat terampil dalam mengimpor pakaian, bisnis mungkin mengalihkan sumber daya ke produksinya. Pakaian relatif mahal untuk diproduksi karena upah tinggi yang diminta oleh pekerja terampil. Kembali ke pakaian mahal akan lebih rendah dari pengembalian dari serangkaian kegiatan yang lebih tepat. Pertumbuhan ekonomi berkurang untuk negara-negara dengan pembatasan perdagangan, dan negara-negara lain dengan tenaga kerja berketerampilan rendah kehilangan pasar potensial yang penting untuk produk mereka, yang mengarah pada pertumbuhan yang lebih rendah di sana juga.
Salahsatu kebijakannya yang terkenal adalah sistem tanam yang kemudian dikenal dengan tanam paksa Kelompok inilah yang menjadi peletak dasar kebangkitan nasional. Inggris menginginkan tanah jajahannya juga meningkat kemakmurannya, agar bisa membeli produk-produk yang di Inggris dan India sudah surplus (melebihi permintaan). 2.
4 Perancis Peletak dasar merkantilisme di Perancis adalah Raja Louis ke XI. Masa kejayaan merkantilisme di Perancis terjadi di bawah menteri keuangan Jean Colbert padan masa pemerintahan Raja Louis XIV, sehingga merkantilisme di Perancis dikenal dengan sebutan Colbertisme dengan tujuan utama memajukan industri. Isi peraturan Colbertisme adalah:
Kesempatanpertama Napoleon menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis.
TujuanMerkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara. Inggris misalnya, menjadikan praktik politik ekonomi merkantilisme dengan tujuan untuk: Mendapatkan neraca perdagangan aktif, yakni untuk memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar negeri.
Mereka adalah penyelamat pada zamannya. Mereka merupakan orang-orang besar yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah. Herodotus, ahli sejarah pertama dunia berkebangsaan Yunani, yang mendapat julukan: The Father of History atau Bapak Sejarah. Menurut Herodotus sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan
Iadikenal sebagai peletak dasar imperialisme Belanda. di Nusantara. 2. Antonio Van Diemen (1636-1645) Penerapan sistem ekonomi lberal di Indonesia pada tahun 1870. Pada tahun 1869. Langkah pertama adalah merehabilitasi sarana dan prasarana ekonomi, antara. lain jembatan, alat-alat transportasi, dan telekomunikasi secara fisik.
. mum1g241xf.pages.dev/131mum1g241xf.pages.dev/157mum1g241xf.pages.dev/185mum1g241xf.pages.dev/716mum1g241xf.pages.dev/318mum1g241xf.pages.dev/344mum1g241xf.pages.dev/910mum1g241xf.pages.dev/23mum1g241xf.pages.dev/220mum1g241xf.pages.dev/624mum1g241xf.pages.dev/782mum1g241xf.pages.dev/561mum1g241xf.pages.dev/882mum1g241xf.pages.dev/245mum1g241xf.pages.dev/146
peletak dasar pertama sistem merkantilisme di inggris adalah