2 Paku-pakuan: Pakis. 3. Biji: Isi buah (yang apabila ditanam dapat tumbuh) 4. Tanaman: Tumbuhan yang biasa ditanam. 5. Sejuk: agak dingin; nyaman; segar (tentang udara). Spora berfungsi sebagai

SUFYAN Ats Tsauri, seorang ulama ternama pernah berkata, “Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah.” Niat yang baik atau keikhlasan merupakan sebuah perkara yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan sering berbolak-baliknya hati kita. Terkadang ia ikhlas, di lain waktu tidak. Padahal, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, ikhlas merupakan suatu hal yang harus ada dalam setiap amal kebaikan akan senantiasa menggoda dan merusak amal-amal kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba. Seorang hamba akan terus berusaha untuk melawan iblis dan bala tentaranya hingga ia bertemu dengan Tuhannya kelak dalam keadaan iman dan mengikhlaskan seluruh amal karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang dapat membantu kita agar dapat mengikhlaskan seluruh amal perbuatan kita kepada Allah semata. Berikut di antaranya1 Banyak Berdoa Di antara yang dapat menolong seorang hamba untuk ikhlas adalah dengan banyak berdoa kepada Allah. Lihatlah Nabi kita Muhammad SAW, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah doa اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ » “Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” Hadits Shahih riwayat Ahmad Nabi kita sering memanjatkan doa agar terhindar dari kesyirikan padahal beliau adalah orang yang paling jauh dari kesyirikan. Inilah dia, Umar bin Khattab ra, seorang sahabat besar dan utama, sahabat terbaik setelah Abu Bakar, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah, “Ya Allah, jadikanlah seluruh amalanku amal yang saleh, jadikanlah seluruh amalanku hanya karena ikhlas mengharap wajahmu, dan jangan jadikan sedikitpun dari amalanku tersebut karena orang lain.” 2 Menyembunyikan Amal Kebaikan Hal lain yang dapat mendorong seseorang agar lebih ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal kebaikannya. Yakni dia menyembunyikan amal-amal kebaikan yang disyariatkan dan lebih utama untuk disembunyikan seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan lain-lain. Amal kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain lebih diharapkan amal tersebut ikhlas, karena tidak ada yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut kecuali hanya karena Allah semata. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, “Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari di mana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid, dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah air matanya.” HR Bukhari Muslim. Apabila kita perhatikan hadits tersebut, kita dapatkan bahwa di antara sifat orang-orang yang akan Allah naungi kelak di hari kiamat adalah orang-orang yang melakukan kebaikan tanpa diketahui oleh orang lain. Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda “Sesungguhnya sebaik-baik shalat yang dilakukan oleh seseorang adalah shalat yang dilakukan di rumahnya kecuali shalat wajib.” HR. Bukhari Muslim Rasulullah menyatakan bahwa sebaik-baik shalat adalah shalat yang dilakukan di rumah kecuali shalat wajib, karena hal ini lebih melatih dan mendorong seseorang untuk ikhlas. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin ra dalam Syarah Riyadush Sholihin menyatakan, “Di antara sebabnya adalah karena shalat sunnah yang dilakukan di rumah lebih jauh dari riya, karena sesungguhnya seseorang yang shalat sunnah di mesjid dilihat oleh manusia, dan terkadang di hatinya pun timbul riya, sedangkan orang yang shalat sunnah di rumahnya maka hal ini lebih dekat dengan keikhlasan.” Basyr bin Al Harits berkata, “Janganlah engkau beramal agar engkau disebut-sebut, sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan keburukanmu.” Seseorang yang dia betul-betul jujur dalam keikhlasannya, ia mencintai untuk menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan kejelekannya. Maka dari itu wahai saudaraku, marilah kita berusaha untuk membiasakan diri menyembunyikan kebaikan-kebaikan kita, karena ketahuilah, hal tersebut lebih dekat dengan keikhlasan. 3 Memandang Rendah Amal Kebaikan Memandang rendah amal kebaikan yang kita lakukan dapat mendorong kita agar amal perbuatan kita tersebut lebih ikhlas. Di antara bencana yang dialami seorang hamba adalah ketika ia merasa ridha dengan amal kebaikan yang dilakukan, di mana hal ini dapat menyeretnya ke dalam perbuatan ujub berbangga diri yang menyebabkan rusaknya keikhlasan. Semakin ujub seseorang terhadap amal kebaikan yang ia lakukan, maka akan semakin kecil dan rusak keikhlasan dari amal tersebut, bahkan pahala amal kebaikan tersebut dapat hilang sia-sia. Sa’id bin Jubair berkata, “Ada orang yang masuk surga karena perbuatan maksiat dan ada orang yang masuk neraka karena amal kebaikannya”. Ditanyakan kepadanya “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Beliau menjawab, “seseorang melakukan perbuatan maksiat, ia pun senantiasa takut terhadap adzab Allah akibat perbuatan maksiat tersebut, maka ia pun bertemu Allah dan Allah pun mengampuni dosanya karena rasa takutnya itu, sedangkan ada seseorang yang dia beramal kebaikan, ia pun senantiasa bangga terhadap amalnya tersebut, maka ia pun bertemu Allah dalam keadaan demikian, maka Allah pun memasukkannya ke dalam neraka.” 4 Takut akan Tidak Diterimanya Amal Allah berfirman وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, karena mereka tahu bahwa Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” QS. Al Mu’minun 60 Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa di antara sifat-sifat orang mukmin adalah mereka yang memberikan suatu pemberian, namun mereka takut akan tidak diterimanya amal perbuatan mereka tersebut Tafsir Ibnu Katsir . Hal semakna juga telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Aisyah ketika beliau bertanya kepada Rasulullah tentang makna ayat di atas. Ummul Mukminin Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah apakah yang dimaksud dengan ayat, “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka” adalah orang yang mencuri, berzina dan meminum khamr kemudian ia takut terhadap Allah?. Maka Rasulullah pun menjawab Tidak wahai putri Abu Bakar Ash Shiddiq, yang dimaksud dengan ayat itu adalah mereka yang shalat, puasa, bersedekah namun mereka takut tidak diterima oleh Allah.” HR. Tirmidzi dengan sanad shahih Ya saudaraku, di antara hal yang dapat membantu kita untuk ikhlas adalah ketika kita takut akan tidak diterimanya amal kebaikan kita oleh Allah. Karena sesungguhnya keikhlasan itu tidak hanya ada ketika kita sedang mengerjakan amal kebaikan, namun keikhlasan harus ada baik sebelum maupun sesudah kita melakukan amal kebaikan. Apalah artinya apabila kita ikhlas ketika beramal, namun setelah itu kita merasa hebat dan bangga karena kita telah melakukan amal tersebut. Bukankah pahala dari amal kebaikan kita tersebut akan hilang dan sia-sia? Bukankah dengan demikian amal kebaikan kita malah tidak akan diterima oleh Allah? Tidakkah kita takut akan munculnya perasaan bangga setelah kita beramal shalih yang menyebabkan tidak diterimanya amal kita tersebut? Dan pada kenyataannya hal ini sering terjadi dalam diri kita. Sungguh amat sangat merugikan hal yang demikian itu. 5 Tidak Terpengaruh oleh Perkataan Manusia Pujian dan perkataan orang lain terhadap seseorang merupakan suatu hal yang pada umumnya disenangi oleh manusia. Bahkan Rasulullah pernah menyatakan ketika ditanya tentang seseorang yang beramal kebaikan kemudian ia dipuji oleh manusia karenanya, beliau menjawab, “Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin.” HR. Muslim Begitu pula sebaliknya, celaan dari orang lain merupakan suatu hal yang pada umumnya tidak disukai manusia. Namun saudaraku, janganlah engkau jadikan pujian atau celaan orang lain sebagai sebab engkau beramal saleh, karena hal tersebut bukanlah termasuk perbuatan ikhlas. Seorang mukmin yang ikhlas adalah seorang yang tidak terpengaruh oleh pujian maupun celaan manusia ketika ia beramal shalih. Ketika ia mengetahui bahwa dirinya dipuji karena beramal shalih, maka tidaklah pujian tersebut kecuali hanya akan membuat ia semakin tawadhu rendah diri kepada Allah. Ia pun menyadari bahwa pujian tersebut merupakan fitnah ujian baginya, sehingga ia pun berdoa kepada Allah untuk menyelamatkannya dari fitnah tersebut. Ketahuilah wahai saudaraku, tidak ada pujian yang dapat bermanfaat bagimu maupun celaan yang dapat membahayakanmu kecuali apabila kesemuanya itu berasal dari Allah. Manakah yang akan kita pilih wahai saudaraku, dipuji manusia namun Allah mencela kita ataukah dicela manusia namun Allah memuji kita? 6 Menyadari bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka Sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari bahwa orang-orang yang dia jadikan sebagai tujuan amalnya itu baik karena ingin pujian maupun kedudukan yang tinggi di antara mereka, akan sama-sama dihisab oleh Allah, sama-sama akan berdiri di padang mahsyar dalam keadaan takut dan telanjang, sama-sama akan menunggu keputusan untuk dimasukkan ke dalam surga atau neraka, maka ia pasti tidak akan meniatkan amal perbuatan itu untuk mereka. Karena tidak satu pun dari mereka yang dapat menolong dia untuk masuk surga ataupun menyelamatkan dia dari neraka. Bahkan saudaraku, seandainya seluruh manusia mulai dari Nabi Adam sampai manusia terakhir berdiri di belakangmu, maka mereka tidak akan mampu untuk mendorongmu masuk ke dalam surga meskipun hanya satu langkah. Maka saudaraku, mengapa kita bersusah-payah dan bercapek-capek melakukan amalan hanya untuk mereka? BACA JUGA Riya dan Ikhlas Ibnu Rajab dalam kitabnya Jamiul Ulum wal Hikam berkata “Barang siapa yang berpuasa, shalat, berzikir kepada Allah, dan dia maksudkan dengan amalan-amalan tersebut untuk mendapatkan dunia, maka tidak ada kebaikan dalam amalan-amalan tersebut sama sekali, amalan-amalan tersebut tidak bermanfaat baginya, bahkan hanya akan menyebabkan ia berdosa”. Yaitu amalan-amalannya tersebut tidak bermanfaat baginya, lebih-lebih bagi orang lain. 7 Ingin Dicintai, Namun Dibenci Saudaraku, sesungguhnya seseorang yang melakukan amalan karena ingin dipuji oleh manusia tidak akan mendapatkan pujian tersebut dari mereka. Bahkan sebaliknya, manusia akan mencela dan membencinya. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memperlihat-lihatkan amalannya maka Allah akan menampakkan amalan-amalannya “ HR. Muslim Akan tetapi, apabila seseorang melakukan amalan ikhlas karena Allah, maka Allah dan para makhluk-Nya akan mencintainya sebagaimana firman Allah ta’ala إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang.” QS. Maryam 96 Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia akan menanamkan dalam hati-hati hamba-hamba-Nya yang shalih kecintaan terhadap orang-orang yang melakukan amal-amal saleh yaitu amalan-amalan yang dilakukan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Nabi-Nya . Tafsir Ibnu Katsir. Dalam sebuah hadits dinyatakan “Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia menyeru Jibril dan berkata wahai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia. Maka Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril menyeru kepada penduduk langit sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia. Maka penduduk langit pun mencintainya. Kemudian ditanamkanlah kecintaan padanya di bumi. Dan sesungguhnya apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia menyeru Jibril dan berkata wahai Jibril, sesungguhnya Aku membenci fulan, maka bencilah ia. Maka Jibril pun membencinya. Kemudian Jibril menyeru kepada penduduk langit sesungguhnya Allah membenci fulan, maka benciilah ia. Maka penduduk langit pun membencnya. Kemudian ditanamkanlah kebencian padanya di bumi.” HR. Bukhari Muslim Hasan Al Bashri berkata “Ada seorang laki-laki yang berkata Demi Allah aku akan beribadah agar aku disebut-sebut karenanya’. Maka tidaklah ia dilihat kecuali ia sedang shalat, dia adalah orang yang paling pertama masuk mesjid dan yang paling terakhir keluar darinya. Ia pun melakukan hal tersebut sampai tujuh bulan lamanya. Namun, tidaklah ia melewati sekelompok orang kecuali mereka berkata lihatlah orang yang riya ini’. Dia pun menyadari hal ini dan berkata tidaklah aku disebut-sebut kecuali hanya dengan kejelekan, ’sungguh aku akan melakukan amalan hanya karena Allah’. Dia pun tidak menambah amalan kecuali amalan yang dulu ia kerjakan. Setelah itu, apabila ia melewati sekelompok orang mereka berkata ’semoga Allah merahmatinya sekarang’. Kemudian Hasan al bashri pun membaca ayat “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang.” Tafsir Ibnu Katsir. Wallahualam. [] SUMBER IKADI

Olehkarena itu, harus hati-hati terhadap hal yang dapat merusak iman yaitu: 5 Hal Yang Dapat Merusak Iman. RIYA. Riya' artinya perbuatan pura-pura. Menurut istilah dalam al-qur'an surat an-nisa' ayat 142, riya' adalah melakukan sesuatu amal tidak untuk mencari keridhan Allah tetapi untuk cari pujian dimasyarakat. Firman Allah: Ada beberapa perkara yang disangka oleh sebagian orang merusak keikhlasan, akan tetapi ternyata tidak merusak keikhlasan. Salah satu perkara tersebut adalah Beramal dalam rangka mencari surga. Sebagian orang terlalu berlebihan dan salah faham tentang keikhlasan. Orang yang beramal sholeh karena mencari surga dinamakan oleh Robi’ah al-Adawiyah dengan “Pekerja yang buruk”. Ia berkata مَا عَبَدْتُهُ خَوْفًا مِنْ نَارِهِ وَلاَ حُبًّا فِي جَنَّتِهِ فَأَكُوْنَ كَأَجِيْرِ السُّوْءِ، بَلْ عَبَدْتُهُ حُبًّا لَهُ وَشَوْقًا إِلَيهِ “Aku tidaklah menyembahNya karena takut neraka, dan tidak pula karena berharap surgaNya sehingga aku seperti pekerja yang buruk. Akan tetapi aku menyembahNya karena kecintaan dan kerinduan kepadaNya” Ihyaa’ Uluum ad-Diin 4/310 Demikian juga Al-Ghozali mensifati orang yang seperti ini dengan orang yang ablah dungu. Ia barkata, فَالْعَامِلُ ِلأَجْلِ الْجَنَّةِ عَامِلٌ لِبَطْنِهِ وَفَرْجِهِ كَالْأَجِيْرِ السُّوْءِ وَدَرَجَتُهُ دَرَجَةُ الْبَلَهِ وَإِنَّهُ لَيَنَالُهَا بِعَمَلِهِ إِذْ أَكْثَرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ الْبَلَهُ وَأَمَّا عِبَادَةُ ذَوِي الْأَلْبَابِ فَإِنَّهَا لاَ تُجَاوِزُ ذِكْرَ اللهِ تَعَالَى وَالْفِكْرِ فِيْهِ لِجَمَالِهِ … وَهَؤُلاَءِ أَرْفَعُ دَرَجَةً مِنَ الْاِلْتِفَاتِ إِلَى الْمَنْكُوْحِ وَالْمَطْعُوْمِ فِي الْجَنَّةِ “Seseorang yang beramal karena surga maka ia adalah seorang yang beramal karena perut dan kemaluannya, seperti pekerja yang buruk. Dan derajatnya adalah derajat al-balah orang dungu, dan sesungguhnya ia meraih surga dengan amalannya, karena kebanyakan penduduk surga adalah orang dungu. Adapun ibadah orang-orang ulil albab yang cerdas maka tidaklah melewati dzikir kepada Allah dan memikirkan tentang keindahanNya….maka mereka lebih tinggi derajatnya dari pada derajatnya orang-orang yang mengharapkan bidadari dan makanan di surga” Ihyaa Uluumid Diin 3/375 Tentunya ini adalah pendapat yang keliru. Bisa ditinjau dari beberapa sisi Pertama Allah telah mensifati para nabi dan juga pemimpin kaum mukminin bahwasanya mereka beribadah kepada Allah dalam kondisi takut dan berharap. Allah berfirman أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا ٥٧ Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada Allah dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang harus ditakuti. QS Al-Isroo 57 Allah berfirman tentang Ibaadurrohman bahwasanya mereka takut dengan adzab neraka وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ٦٥ Dan orang-orang yang berkata “Ya Tuhan Kami, jauhkan azab Jahannam dari Kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.QS Al-Furqoon 65 Nabi Ibrahim alaihis salaam berkata dalam doanya وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ ٨٥وَاغْفِرْ لأبِي إِنَّهُ كَانَ مِنَ الضَّالِّينَ ٨٦وَلا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ ٨٧ Dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, Dan ampunilah bapakku, karena Sesungguhnya ia adalah Termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. QS Asy-Syu’aroo 85-87 Allah memuji Nabi Zakariya dan juga Nabi Yahya alaihima as-salam dalam firmanNya إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ ٩٠ Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami. QS Al-Anbiyaa 90 Demikian juga Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam terlalu banyak doa-doa beliau meminta surga dan terjauhkan dari neraka. Kedua Bahkan Allah mensifati para ulil albab orang-orang yang berakal dan cerdas bahwasanya mereka takut dengan adzab neraka dan mengharapkan janji Allah. Yang ini jelas bantahan terhadap Al-Ghozali yang menganggap orang yang mengharapkan surga dan takut neraka sebagai orang yang dungu. الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ ١٩٢رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ ١٩٣رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ ١٩٤ Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, yaitu “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, Maka Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.” QS Ali Imroon 191-194 Ketiga Setelah Allah menyebutkan tentang kenikmatan-kenikmatan di surga lalu Allah memerintahkan para hambaNya untuk saling berlomba-lomba dalam memperolehnya. وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ ٢٦ dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. QS Al-Muthoffifin 26 Keempat Terlalu banyak ayat dalam al-Qur’an yang menjelasan tentang nikmat-nikmat surga. Maka jika seseorang tercela mengharapkan kenikmatan surga maka seakan-akan Allah telah menyesatkan hamba-hambaNya dengan mengiming-iming mereka dengan nikmat surga. Demikian juga halnya Allah sering menyebutkan tentang perihnya adzab neraka. Kelima Diantara kenikmatan surga –bahkan yang merupakan puncak kenikmatan- adalah melihat wajah Allah. Karenanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam meminta kepada Allah nikmat ini, sebagaimana dalam doanya وَأَسْأَلَُك لَذَّةَ النَّظْرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكِ “Dan aku memohon keledzatan memandang wajahMu, dan kerinduan untuk bertemu denganMu” HR An-Nasaai no 1305 dan dishahihkan oleh Al-Albani Orang yang mengaku tidak berharap kenikmatan surga, maka apakah ia tidak ingin melihat wajah Allah?!! Keenam Banyak hadits yang mempersyaratkan “pengharapan ganjaran dari Allah” pada sebuah amalan. Contohnya sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan karena keimanan dan berharap maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” HR Al-Bukhari no 38 dan Muslim no 760 مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيْرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيْرَاطَانِ مِنَ الأَجْرِ، قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا الْقِيْرَاطَانِ؟ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيْمَيْنِ “Barangsiapa yang mengikuti janazah muslim karena keimanan dan mengharapkan ganjaran dari Allah hingga disholatkan jenazah tersebut maka bagi dia qirot pahala, dan barangsiapa yang menghadiri janazah hingga dikubur maka baginya dua qirot pahala”. Maka dikatakan, “Wahai Rasulullah, apa itu dua qirot?”, Nabi berkata, “Seperti dua gunung besar” HR Al-Bukhari no 47 Al-Khotthoobi berkata احْتِسَابًا أَيْ عَزِيْمَةً وَهُوَ أَنْ يَصُوْمَهُ عَلَى مَعْنَى الرَّغْبَةِ فِي ثَوَابِهِ “Ihtisaaban” yaitu azimah tekad maksudnya ia berpuasa karena berharap pahala dari Allah” Fathul Baari 4/115 Kota Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-, 24-10-1433 H / 11 September 2012 M Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja
OrangYang Senang Beramal Maupun Bersedekah Dengan Ikhlas Disebut - Sebutkan Mendetail. √ 1. Menurut QS Al-'Ashr ayat 2-3 setiap manusia berada dalam kerugian kecuali - Ilmu Edukasi. Pengertian Ikhlas dalam Islam, Ketahui Cara Penerapan dan Tingkatannya. orang yang beramal secara ikhlas disebut - Brainly.co.id.
 Vstory Agama Minggu, 13 Oktober 2019 - 1110 WIB VIVA – Pilar-pilar agama ada tiga yaitu Islam, iman, dan ihsan. Sebagai umat yang patuh terhadap agama, sudah seyogyanya kita melaksanakan tiga pilar tersebut. Iman di sini memiliki arti umat Islam harus mengucapkan dengan lisan, meyakini dengan hati, dan mengerjakan dengan dari iman tersebut adalah percaya. Namun demikian, perlu kita ketahui bahwa iman manusia tidak selamanya konstan. Adakalanya naik dan adakalanya turun. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, di antaranya lingkungan tempat orang itu tinggal, relasi dengan orang-orang yang berbeda keyakinan, dan lain-lain. Kondisi keimanan manusia bisa dinyatakan batal atau rusak jika seseorang tersebut berbuat sesuatu hal yang merusak keimanan. Hal-hal yang dapat merusak keimanan, di antaranya. 1. adalah perbuatan menyekutukan Allah. Dalam hal ini, berarti segala sesuatu yang merupakan kekhususan Allah seperti menyembah Allah atau berdoa dan meminta kepada selain Allah. Mempersekutukan Allah berarti munculnya kepercayaan terhadap sesuatu sebagaimana sifat-sifat atau perbuatan Tuhan terhadap manusia, makhluk, atau Allah tidak ada keserupaannya, tidak ada yang menandinginya, satu-satunya yang Maha Kuasa. Mempercayai mitos berarti merusak kemurnian akidah karena isi substansif kepercayaan telah terisi dengan yang lain atau dibagi menjadi 2, yaitu syirk jali syirik terang-terangan atau biasa disebut dengan syirik akbar syirik yang terbesar. Yaitu secara terang-terangan menyembah selain Allah seperti menyembah patung atau berhala dan lain-lain. Atau suatu tindakan atau sikap seseorang menyarikatkan/menduakan kekuasaan, kekuatan, atau pemberi selamat/madarat kepada selain kedua syirik ashghar yang dikelompokkan menjadi 3. Syirik dalam uluhiyah, yaitu orang yang meyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang patut disembah. Contoh seperti meminta pertolongan kepada yang telah meninggal, mendatangi dukun, berdoa di pohon-pohon yang dikatakan keramat. Halaman Selanjutnya Syirik dalam arrububiyah, yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan yang lainnya dari sifat-sifat ar-Rububiah-nya. Contoh Firaun yang mengaku menjadi Tuhan dan dapat mengatur serta menentukan sesuatu, kemudian juga seperti Raja Namrud pada masa Nabi Ibrahim. Disclaimer Artikel ini adalah kiriman dari pengguna yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content UGC. Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna. Nilaiyaitu kualitas suatu hal yang menjadikan hal tersebut dapat disukai, diinginkan, berguna.Nilai adalah sesuatu yang penting dianggap baik, dihargai tinggi, harus diterapkan dan dicapai. Sedangkan keikhlasan yang diberikan oleh petugas dalam wujud keikhlasan waktu dan tenaganya dalam melaksanakan tugasnya untuk berkeliling mengambil Ikhlas 27 Aug 2018 Ikhlas merupakan amalan hati yang sangat penting. Karena ikhlas menjadi pokok dari agama Islam. Di samping itu ikhlas juga menjadi inti sari dan ruh dari ibadah. Maka amalan ibadah yang sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak akan diterima oleh Allah kecuali apabila dilakukan dengan niat yang ikhlas. Definisi Ikhlas Secara bahasa Secara bahasa,… read more »

Ketikakamu sudah berhasil melakukan wawancara, selanjutnya hal yang harus dilakukan, yaitu membuat laporan hasil wawancara. Dengan informasi yang sudah didapatkan dari narasumber, kita harus menyusun laporan hasil wawancara dengan benar. Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 3, Apa yang Harus Dipersiapkan dalam Melakukan Wawancara?

loading...Beberapa perkara yang merusak niat perlu diketahui kaum muslimin agar ibadahnya tidak sia-sia di sisi Allah. Foto/Ist Pentingnya menjaga niat agar tidak ternodai dengan perkara-perkara yang dibenci Allah. Dari Umar, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." HR Al-BukhariUlama Ahli Makrifat, Abah Guru Sekumpul KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari menerangkan beberapa hal yang dapat merusak keikhlasan niat. Ada empat perkara yang merusak niat sebagaimana dijelaskannya berkatguru_sekumpul. Dari empat perkara ini, nomor tiga sering tidak disadari. 1. UjubRasa ujub atau bangga terhadap diri sendiri bisa merusak keikhlasan seseorang, karena ia merasa kagum terhadap apa saja yang dirinya sendiri lakukan. Imam An-nawawi mengatakan bahwa barangsiapa yang mengagumi diri sendiri maka amalan yang ia lakukan akan tertolak. Rasa ujub ini, apabila sudah mengakar pada kepribadian seseorang maka akan sangat sulit untuk dihilangkan. Oleh karena itu, maka latihlah diri sendiri sejak kecil untuk menghindari rasa ujub, sebab ujub bisa mengakibatkan seseorang menjadi SombongSombong adalah memamerkan amalan atau hal baik yang dilakukan kepada orang lain supaya orang lain merasa kagum kepada dirinya. Ibadah yang disombongkan kepada orang lain, maka akan hanguslah ibadah yang ia lakukan. Sesungguhnya seseorang yang niat beramal karena kesombongan atau riya', maka niat sekaligus amalanya akan menjadi rusak, sehingga pahalanya hangus dan akan berganti menjadi dosa. Jauhi sifat sombong dan jauhi pula orang yang sombong, jika engkau tidak kuat melihat kesombongan Amalan yang untuk Keperluan DuniawiSesungguhnya amalan ibadah yang dilakukan untuk mendapat dunia, maka yang ia lakukan akan tertolak. Sebab ibadah ini tujuanya untuk mencapai ridho Allah, sebagai rasa bersyukur, sebagai rasa takut serta sebagai rasa malu dan bukan untuk duniawi. Orang yang berani merendahkan ibadah yang mulia dan mencampurkanya dengan kepentingan dunia maka ia lebih rendah daripada kotoran. Maka janganlah mencampurkan agama dengan dunia, karena dunia lebih hina dibandingkan Ibadah yang Dilakukan dengan Rasa Berat Tidak IkhlasOrang yang merasa keberatan dengan suatu ibadah dan ia tidak suka menjalankan ibadah tersebut, maka ibadahnya tidak diterima berdasarkan beberapa pendapat dari ulama. Salah satu ciri diterimanya ibadah ialah mengerjakanya dengan ikhlas dan tidak keberatan dalam sebab itu, kerjakanlah ibadah dengan ikhlas dan janganlah merasa keberatan dalam melakukan ibadah. Semoga Allah memudahkan kita dalam melaksanakan ibadah kepadanya. Almaushua' Fiqh Islam Bab 2 karya Habib Hasan Alaydrus Baca Juga rhs

Sebutkan2 contoh hal yang merusak pada pemuaian. Question from @RahmanSaputra249 - Sekolah Menengah Pertama - Kimia. (tolong yah Kaka Kaka yang bisa usahakan benar yh dan pake format Diketahui, Ditanya, dan Dijawab) Answer. RahmanSaputra249 January 2019 | 0 Replies . Sebutkan contoh 2 hal yang merusak pemuaian

Sebutkan hal-hal yang merusak keikhlasan seseorang!​1. Sebutkan hal-hal yang merusak keikhlasan seseorang!​2. Sebutkan beberapa hal yang dapat merusak keikhlasan3. Sebutkan hal yang dapat merusak keikhlasan seseorang! ​4. sebutkan contoh sikap yang merusak ke ikhlasan seseorang...​5. Apa sajakah hal-hal yang dapat merusak keikhlasan6. sebutkan tiga hal yang dapat merusak keikhlasan seseorang! ​7. Sebutkan empat hal yang dapat merusak ikhlas​8. sebutkan hal hal yang merusak ke ikhlasan orang​9. Sebutkan sikap sikap yang merusak keikhlasan beramal10. Sebutkan empat hal yang dapat merusak ikhlas bahasa Arab​11. sebutkan tiga hal yang merusakkeikhlasan!!​12. Perilku yang dapat merusak keikhlasan seseorang adalah?13. Sebutkan beberapa hal yg dapat merusak keikhlasan!14. apa saja yang akan merusak keikhlasan seseorang​15. sebutkan Sifat yang dapat merusak sifat ikhlas16. Sebutkan empat hal yang dapat merusak ikhlas​17. Berikut yang bukan hal-hal yang merusak keikhlasan adalah18. Sebutkan sikap-sikap yang merusak keikhlasan beramaljawab-!!​19. janganlah kalian merusak keikhlasanmu dengan.....​20. soal 4sebutkan hal hal yang merusak keikhlasan!​JawabanRiya'. Beramal karena ingin dipuji sesama Beramal lalu membanggakan atau menyombongkan Beramal karena ingin orang mendengar amalannya lalu memberinya bermanfaat 2. Sebutkan beberapa hal yang dapat merusak keikhlasan mengharapkan imbalancuriga ada maunya, meminta imbalan 3. Sebutkan hal yang dapat merusak keikhlasan seseorang! ​JawabanBerikut adalah 3 hal yang dapat merusak keikhlasan dalam beramalRiya'. Beramal karena ingin dipuji sesama Beramal lalu membanggakan atau menyombongkan Beramal karena ingin orang mendengar amalannya lalu memberinya 4. sebutkan contoh sikap yang merusak ke ikhlasan seseorang...​JawabanRiya', Ujub, dan Sum'ahPenjelasanRiya'.Beramal karena ingin dipuji sesama manusia. lalu membanggakan atau menyombongkan amalannya. Sum' karena ingin orang mendengar amalannya lalu memberinya pujian. 5. Apa sajakah hal-hal yang dapat merusak keikhlasanJawaban Hal-hal yang dapat merusak keikhlasanRiya'. Beramal karena ingin dipuji sesama Beramal lalu membanggakan atau menyombongkan Beramal karena ingin orang mendengar amalannya lalu memberinya pujian.♡♡ Semoga membantu♡♡ 6. sebutkan tiga hal yang dapat merusak keikhlasan seseorang! ​Jawaban•bersikap riya'•hanya ingin mendapat pujian orang lain•mrngharapkan imbalanPenjelasanSEMOGAMEMBANTU imbalan jika menolong-berbuat tidak jujur berbohong -mengumbar privasi orang lainPenjelasanMaaf ya kalo agak kurang bener atau gimana gitu... 7. Sebutkan empat hal yang dapat merusak ikhlas​Jawaban kan amal sedekah kita kepada orang hubbud ingin mendapat pujian dari orang lainJawaban╭┈─────── ೄྀ࿐》╰➤ ❝ Penyelesaian soal ❞Sebutkan empat hal yang dapat merusak ikhlas​?bersikap amal sedekah kita kepada orang ingin mendapat pujian dari orang dunya. 8. sebutkan hal hal yang merusak ke ikhlasan orang​Jawabandi paksa ambil imbalanPenjelasanmaaf mungkin salahJawaban- riyaadalah seseorang yg menampakkan amalnya degan tujuan orang lain melihatnya dan seseorang berbangga diri dengan seseorang beramal dengan tujuan agar orang lain mendengar amalnya tersebut lalu jawaban tercerdas ya ...maaf kalau salah ...sehat selalu ... 9. Sebutkan sikap sikap yang merusak keikhlasan beramalJawaban- sombong- riya'- suka pamerPenjelasansemoga bermanfaat 10. Sebutkan empat hal yang dapat merusak ikhlas bahasa Arab​Jawabanal iklas al malik al kudus al dhamantulis lah tapi pake bahasa arab ya dekJawabanالأشياء التي تضر بالصدق هي طبيعة الريا والهبود. لأنه يحب ما في هذا العالم حقًاmaaf cuma itu yg bisa ku jawab semoga bermanfaat 11. sebutkan tiga hal yang merusakkeikhlasan!!​ selalu diungkitdi pamerkan kepada orang lainselalu dibicarakan ke orang lainJawabanIngin mendapatkan pujianMengharapkan imbalanMengungkit kebaikan yang pernah dilakukanPenjelasanItu semua dapat merusak keikhlasan. 12. Perilku yang dapat merusak keikhlasan seseorang adalah?Jawabanria / pamer Penjelasansemoga membantu 13. Sebutkan beberapa hal yg dapat merusak keikhlasan!Hal-hal yang dapat merusak keikhlasan adalah sifat riya dan hubbud dunya. Sifat riya menghambat seseorang untuk mengerjakan sesuatu karena orang yang memiliki sifat riya akan terbesit untuk melakukan sesuatu mendapat pujian . Begitu pula dengan sifat hubbud dunya membuat seseorang tidak mau melakukan sesuatu jika tidak mendapat imbalan langsung di dunia karena ia sangat mencintai apa yang ada di dunia ini. Pembahasan Perilaku ikhlas merupakan salah satu perilaku terpuji. Karena orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas adalah orang yang mengerjakan sesuatu karena mengharapkan ridha Allah bukan mengharapkan balasan dari selain Allah. Orang yang mengerjakan sesuatu dengan penuh keikhlasan amalnya akan lebih mudah Allah terimaPelajari lebih lanjut Materi tentang contoh perilaku terpuji yang menunjukkan bahwa seseorang mengamalkan isi kandundungan surah al hujurat ayat ke 10, di link tentang contoh perilaku husnudhan terhadap semasa manusia , di link tentang contoh perilaku husnudhan, perilaku kontrol diri dan perilaku persaudaraan, di link Materi tentang nasehat luqman kepada anaknya, di link Materi tentang istilah bahasa arab tentang perilaku rendah hati, di link ======================= Detail jawaban Kelas VII Mata pelajaran Agama Islam Bab Perilaku terpuji Kode soal AyoBelajar 14. apa saja yang akan merusak keikhlasan seseorang​JawabanHal-hal yang dapat merusak keikhlasan adalah sifat riya dan hubbud dunya. PenjelasanTolong jadikan jawaban terbaik danSEMOGA MEMBANTUJawabanEmang pelajaranya merusak keikhlasan seseorang bisa dari hatinyaSifat dengki,iri hasad dll itu bisa merusak keikhlasan seseorang 15. sebutkan Sifat yang dapat merusak sifat ikhlas ketidak jujuran,egois,dan selalu membantu orang minta pinjam uang minta dikembalikan 16. Sebutkan empat hal yang dapat merusak ikhlas​Jawaban- sifat riyaSifat riya menghambat seseorang untuk mengerjakan sesuatu karena orang yang memiliki sifat riya akan terbesit untuk melakukan sesuatu mendapat hubbud dunyaifat hubbud dunya membuat seseorang tidak mau melakukan sesuatu jika tidak mendapat imbalan langsung di dunia karena ia sangat mencintai apa yang ada di dunia hanya ingin mendapat pujian orang lain- ingin dapat pujian dan kemulian dari sesama manusiaPenjelasan 17. Berikut yang bukan hal-hal yang merusak keikhlasan adalahJawabanmembantu tanpa meminta imbalankarena gak ada pilihannya aku bikin sendiri yaaJawabanMenolong tanpa meminta imbalanMaaf kalau salah 18. Sebutkan sikap-sikap yang merusak keikhlasan beramaljawab-!!​JawabansombongPenjelasankarna memperlihatkan diri saat beramal, kepada orang lain termasuk sikap sombongRiya’ = ingin amalan tersebut dilihat oleh = ingin amalan tersebut di dengar oleh perkara dunia semata. 19. janganlah kalian merusak keikhlasanmu dengan.....​Jawabanmaksud riya' / hnya ingin di puji oleh orng lainkalo ikhlas itu dari hati yaklo niatmu ikhlas krna ingin di puji/ riya' itu perbuatan yang sangat dibenci AllahJawaban Riya Penjelasan Riya digambarkan dengan seseorang yang melakukan suatu hal Hanya untuk di puji/pamer 20. soal 4sebutkan hal hal yang merusak keikhlasan!​Jawaban- memperlihatkan amal sedekah kita kepada orang lain- hanya ingin mendapat pujian orang lain- bersikap riya-tama'

Jadi tantangan bangsa indonesia dalam membangun integrasi nasional adalah 1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan. Hambatan merupakan usaha yang berasal dari dalam diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan ataau menghalangi secara konsepsional keinginan atau kemajuan yang ingin dicapai. Oleh Dr Syamsul Yakin MA Dalam penggalan hadits yang ditulis oleh Imam Thabrani, Nabi SAW bersabda, “Ada tiga hal yang dapat merusak diri sendiri. Pertama, sangat kikir. Kedua, mengikuti kehendak nafsu. Ketiga, kagum terhadap diri sendiri.” Tentang hal yang pertama, Allah SWT berfirman, ”Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” QS. al-Israa/17 29. Ayat ini adalah larangan Allah SWT untuk berlaku kikir dan berbuat boros. Kedua perbuatan ini disandingkan Allah dalam satu ayat agar manusia selalu ingat akan keduanya sehingga mengambil jalan tengah yakni hidup sederhana. Allah SWT tegaskan, “Setan menjanjikan menakut-nakuti kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji kikir, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.” QS. al-Baqarah/2 268. “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa kikir itu baik bagi mereka. Apa yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan di leher mereka pada hari kiamat.” QS. Ali Imran/3 180. Kedua, perbuatan yang dapat merusak diri sendiri adalah mengikuti kehendak nafsu. “… Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.” QS. Shaad/38 26. Menurut al-Sya’bi, seperti dikutip Ibnu Qayyim dalam Ashbab al-Takhallaush min al-Hawa, hawa nafsu dinamakan al-hawa karena dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka. Menurut Ibnu Qayyim sendiri, hawa nafsu adalah kecondongan jiwa. Kecondongan jiwa itu bukan hanya kepada yang buruk saja tapi juga pada yang baik. Hal ini seperti yang dikakatan oleh Ibnu Rajab dalam Jami’ al-Ulum wa al-Hikam. Jadi hawa nafsu atau kecondongan jiwa kepada keburukan saja yang harus dikendalikan. Oleh karena itu hawa nafsu bukan diikuti tapi dikendalikan. Bukan juga dihilangkan. Karena manusia membutuhkannya. Misalnya, hawa nafsu untuk makan, minum, menikah diperlukan untuk keberlangsungan manusia. Ketiga, perbuatan yang dapat merusak diri sendiri adalah bangga diri. Inilah bahaya bangga diri, ujub dan sombong, seperti sabda Nabi SAW, “Tidak masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong kendati hanya sebesar biji sawi.” HR. Nasa’i. Nabi SAW bersabda, “Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedang seseorang yang bangga diri, maka ia menanti murka Allah.” HR. Baihaqi. Allah berfirman, “Janganlah kamu mengatakan dirimu suci …” QS. al-Najm/53 32. Untuk terhindar dari rasa bangga diri, ingatlah senantiasa pesan Allah SWT, “Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.” QS. Yasin/36 77. Begitu juga ayat ini, “Kemudian, Kami ciptakan dari setetes air sperma itu menjadi segumpal darah. Lantas, dari segumpal darah itu menjadi segumpal daging. Kemudian, segumpal daging itu menjadi tulang-belulang. Setelah itu, Kami bungkus dengan daging. Akhirnya, Kami bentuk ia sebagai ciptaan Kami yang berbentuk lain. Maha pemberi berkah Allah, Tuhan Yang paling baik ciptaan-Nya.” QS. al-Mu’minun/23 14. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
SeriBuku Mentoring Islam Elektronik MATERI MENTORING ISLAM 1. TA'ARUF & ADAB MAJELIS 2. AYO MENGKAJI ! 3. MEANING OF LIFE (Memahami Arti Sebuah Kehidupan) 4. SHOW ONLY FOR ALLAH (Ikhlash) 5. LIGHT UP THE LIFE (Bagaimana Hidup Lebih Berarti) 6. SIMBOL KESUKSESAN HIDUP 7. KISAH SAHABAT (MUSH'AB BIN UMAIR) 8.
Hal-hal yang Merusak Iman Aqidah Kelas XII ~ Al-imaan yaziidu wa yanqhusu. Iman itu kadang bertambah, kadang juga berkurang. Ketika dalam kondisi susah kadang manusia sangat ingat kepada Allah. Selalu berusaha taqorrub mendekatkan diri kepada Allah. Iman senantiasa terpupuk dan terjaga. Ia sukses dengan ujian keimanannya. Tapi, ketika sedang dalam kondisi bahagia, banyak yang terlena. Banyak yang lupa kepada Allah, sehingga dirinya makin jauh tak ingat kepada-Nya. Gagal dalam ujian keimanan lewat kenikmatan dunia yang dimilikinya. Na'udzu billaah min dzaalik kita berlindung kepada Allah dari yang demikian. Maka, agar iman tetap terjaga dan cenderung bertambah, maka seorang muslim atau muslimah harus senantiasa memupuk dan menjaga imannya. Diantara bentuk memupuk imannya adalah dengan senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan bentuk menjaga imannya diantaranya adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat merusak yang Merusak Iman Beberapa hal yang dapat merusak keimanan diantaranya adalah A. Syirik B. Takhayul, Bid'ah, dan Khurafat C. Riya D. Nifaq E. Riddah G. FasiqA. SyirikPengertian SyirikSyirik secara bahasa berasal dari kata Syarika شَرِكَ yang artinya berserikat, bersekutu, bersama, atau menurut istilah syirik artinya suatu perbuatan yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala atau menyamakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan meyakini ada kekuatan yang menyamai atau melebihi kekuatan Allah SWT yang dapat mendatangkan manfaat dan al-Quran kata "syirik" dengan derivasinya dalam berbagai bentuknya disebutkan sebanyak 227 kali. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut dengan musyrik مُشْرِك.Syirik adalah Dosa BesarSyirik adalah dosa besar yang tidak diampuni Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa' Ayat 48إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًاArtinya "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".Jenis dan Macam-macam SyirikA. Syirik Besar dan Syirik KecilDilihat dari sifat dan tingkat sanksinya hukumannya, syirik dibagi menjadi dua1. Syirik Besar asy-syirkul akbar2. Syirik Kecil asy-syirkul ashgharSyirik besar adalah menjadikan selain Allah sebagai sekutu niddan yang disembah dan ditaati seperti halnya menyembah Allah SWT. Dia meminta dan berdoa kepadanya seperti meminta dan berdoa kepada Allah SWT. Ia takut, berharap, dan cinta kepadanya seperti ia takut kepada Allah SWT atau ia melakukan suatu bentuk ibadah kepadanya seperti ibadah kepada besar ada yang tampak nyata dhahirun jaliyyun seperti menyembah manuisa, berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, dan benda-benda besar ada juga yang bersifat tersembunyi bathinun khafiyyun seperti berdoa meminta kepada orang yang sudah meninggal, minta pertolongan kepadanya agar dikabulkan keinginannya, minta disembuhkan dari penyakit atau dihindarkan dari bahaya, dan yang kecil adalah perkara atau perbuatan yang dapat membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika dilakukan terus menerus, maka dikhawatirkan dapat mengantarkan pelakunya kepada syirik kecil dalam bentuk amalan contohnya adalah riya اَلرِّيَاء. Riya artinya pamer. Yaitu melakukan perbuatan karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang jelas lagi riya artinya melihat memperlihatkan. Secara istilah riya artinya memperlihatkan memperbagus suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan menceritakan suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalatMisal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain syirik besar asy-syirkul akbar dan Syirik kecil asy-syirkul ashgharSyirik Besar- Menyebabkan pelakunya keluar dari Islam- Menghapus seluruh amal kebaikan yang dilakukan- Menyebabkan pelakunya kekal di neraka diharamkan masuk surgaSyirik Kecil- Tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam- Menghapus pahala amal yang disertai oleh syirik kecil tersebut- Tidak menyebabkan pelakunya kekal di nerakaB. Syirik Rububiyyah, Syirik Uluhiyyah, dan Syirik Asma wa ShifatDilihat dari segi kekhususna sifat Allah SWT syirik dibedakan menjadi tiga syirik rububiyyah, syirik uluhiyyah, dan syirik asma wa shifat- Syirik Rububiyyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang mampu menciptakan, memberi rizki, menghidupkan atau mematikan, dan sifat-sifat rububiyyah Syirik Uluhiyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang disembah dan ditaati, sesuatu yang bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafa'at tanpa izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat Syirik dalam asma wa shifat adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada yang memiliki sifat-sifat khusus yang hanya dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti mengetahui perkara yang ghaib, dan sifat-sifat Takhayul, Bid'ah, dan KhurafatTahayulSecara bahasa Tahayul berasal dari kata tahayala-yatahayalu-tahayulan yang artinya reka-rekaan, persangkaan, atau khayalan. Secara istilah tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Al-Quran maupun al-Hadits As-Sunnah. Tahayul dasarnya adalah hayalan atau imajinasi manusia, tradisi yang bersumber pada kepercayaan animisme roh nenek moyang dan dinamisme kepercayaan adanya kekuatan ghaib pada benda-benda tertentu- Contoh Tahayul meyakini mitologi Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan yang akan menculik perempuan-perempuan yang memakai pakaian warna hijau jika bermain di pantai selatan, meyakini ramalan bintang zodiak, meyakini hari-hari baik dan hari sial untuk hajatanBid'ahSecara bahasa Bid'ah artinya sesuatu yang baru. Sedang secara istilah bid'ah artinya mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak dijumpai keterangannya dalam al-Quran dan as-Sunnah. Atau dengan ungkapan lain "amalan ibadah yang tidak ada tuntunannya baik dalam al-Quran maupun melalui hadits sunnah nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Bid'ah- memperingati hari kematian tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, hingga seribu hari- mengkhususkan malam nishfu sya'ban untuk qiyamul lail dan puasa esok harinyaKhurafatKhurafat Churafat menurut bahasa berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal atau aqidah yang tidak istilah khurafat artinya suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesunguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memikiki dasar dari mengkultuskan menghormati secara berlebih-lebihan terhadap orang-orang tertentu, menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk jimatC. RiyaRiya artinya melihat memperlihatkan. Secara istilah riya artinya memperlihatkan memperbagus suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan menceritakan suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalatMisal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain NifaqNifaq artinya berpura-pura. Yaitu menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung dalam yang suka berbuat nifak disebut orang munafik- suka menghalangi orang beriman dalam menegakkan hukum Allah dan RasulNya- Selalu mengajak kepada kekufuran- suka berbuat kerusakan- Bila berkata berdusta, berjanji mengingkari, diberi amanat berkhiayanat, dan bila bermusuhan berbuat curangE. RiddahRiddah secara bahasa artinya kembali kembali kepada kekufuran. Secara istilah riddah artinya meninggalkan agama Islam secara sadar dan atas kemauan sendiri, tanpa ada paksaan dari orang riddah- Riddah dalam keyakinan misal meragukan ayat al-Quran, meragukan risalah nabi, menghalalkan yang diharamkan Allah- Riddah dalam perkataan bersumpah dengan selain Allah, menghina al-Quran, menghina Nabi dan Rasul Allah- Riddah dalam perbuatan bersujud kepada selain Allah, mempelajari dan mengamalkan sihir, memutuskan hukum tidak berdasarkan hukum AllahG. FasiqFasik secara bahasa artinya keluar dari sesuatu. Secara istilah fasik artinya keluar dari ketentuan-ketentuan syariat, keluar dari ketaatan kepada AllahContoh-contoh perbuatan yang termasuk kefasikanMisal pas waktu shalat dhuhur tiba, tidak seger melaksanakn shalat tapi malah sibu berktifitas lainnya, di bulan Ramadhan tidak puasa padahal mampu melakukannya, dalam pergaulan pria wanita melanggar batas-batas agama.
Makasegala penyakit -penyakit/kotoran-kotoran yang bisa menghancurkan keikhlasan atau mengotori keikhlasan kita, maka kita harus hindari. Di antara penyakit yang paling berbahaya yang bisa merusak keikhlasan kita adalah dua penyakit besar yaitu riya' dan ujub. Dan semacam dengan riya' adalah sum'ah.
Nobleex JawabanEmang pelajaranya merusak keikhlasan seseorang bisa dari hatinyaSifat dengki,iri hasad dll itu bisa merusak keikhlasan seseorang 2 votes Thanks 2
.
  • mum1g241xf.pages.dev/359
  • mum1g241xf.pages.dev/101
  • mum1g241xf.pages.dev/212
  • mum1g241xf.pages.dev/379
  • mum1g241xf.pages.dev/107
  • mum1g241xf.pages.dev/943
  • mum1g241xf.pages.dev/397
  • mum1g241xf.pages.dev/315
  • mum1g241xf.pages.dev/357
  • mum1g241xf.pages.dev/814
  • mum1g241xf.pages.dev/475
  • mum1g241xf.pages.dev/266
  • mum1g241xf.pages.dev/111
  • mum1g241xf.pages.dev/391
  • mum1g241xf.pages.dev/573
  • sebutkan hal yang dapat merusak keikhlasan