BangunHutan Kota Kedua di Pondok Rajeg, Bakal Ditanami Jenis Pohon Ini Uji coba pembangunan Hutan Kota kolaborasi antara Pemkab Bogor dengan Yayasan Korindo itu, ditandai penan "Uji coba penanaman Hutan Kota ini ada tiga zona, yakni bagian selatan, tengah dan utara. Setiap zona memiliki luas 900 meter persegi (m2) yang ditanami 100 pohon
Selasa, 21 Sep 2021 0741 WIB PHOTOS Rembang - Pondok pesantren ponpes ini terbilang unik karena berlokasi di atas gunung yang dikelilingi hutan. Ponpes Nurul Musthofa di Rembang, Jawa Tengah. Ponpes Nurul Musthofa itu merupakan kolaborasi ponpes dengan Perhutani. Arif Syaefudin/detikcom Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan LHK, Wiratno, bilang kolaborasi itu untuk mendorong agar santri mengurus hutan dan dapat menciptakan hutan sosial, selain belajar agama. Arif Syaefudin/detikcom Ponpes Nurul Musthofa ini diasuh oleh KH Syaifullah. Seluruh aktivitasnya berada di area hutan, dan jauh dari wilayah perkampungan. Arif Syaefudin/detikcom Syaifullah bercerita ponpes ini mulanya berada di area perkampungan di Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, Rembang pada 2017 akhir. Namun, sejak awal 2020 lalu pondok beserta para santri itu pindah ke lokasi yang dihuni sekarang. Arif Syaefudin/detikcom Jumlah santri di ponpes Nurul Musthofa itu ada sekitar 200-an. Ada warga sekitar sini, ada yang luar Jawa juga. Arif Syaefudin/detikcom Syaifullah menyebut pondok pesantren Nurul Musthofa memiliki luas 4 hektare yang berada tepat di kawasan hutan yang dikelola KPH Kebonharjo. Arif Syaefudin/detikcom Dari jalan raya, pengunjung perlu menempuh jarak sekitar 5 kilometer untuk menuju ke lokasi ponpes ini. Jalan yang dilalui terus menaiki pegunungan dan melintasi area hutan. Arif Syaefudin/detikcom Syaifullah menuturkan salah satu alasan pemilihan ponpes itu di tengah kawasan hutan yakni menyelaraskan diri dengan alam. Artinya, pembelajaran secara materi akan langsung diterapkan dalam berkehidupan, bukan hanya dengan hubungan antarsesama manusia tapi juga makhluk hidup lainnya. Arif Syaefudin/detikcom BERITA TERKAIT BACA JUGA
Pondokberatapkan daun nipa yang terletak di tengah - tengah kebun karet milik warga Desa Taja Mulya Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, dilululantahkan jajaran Tripika Betung, Selasa,(23/2/2021) Diceritakan Kapolsek, terungkapnya pondok narkoba di dalam hutan ini, berawal dari laporan Aidit yang kehilangan mesin pompa air di kebunnya.Dapatkan aplikasi di Play Store Berita Baru, Jakarta – Pondok Pesantren Nurul Musthofa di Rembang terbilang unik dan bahkan disebut sebagai satu-satunya ponpes yang berada di tengah hutan serta pengelolaannya berkolaborasi dengan Perhutani.“Yang betul-betul tempatnya di dalam hutan dan berkolaborasi dengan Perhutani, ya baru satu ini,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan LHK, Wiratno, dikutip dari Minggu 19/9.“Dan ini menjadi contoh ke depan, santri mengurus hutan, santri dapat menciptakan hutan sosial. Selain dia belajar agama, dia langsung mempraktikkan itu di kehidupan alam,” terang Syaifullah, pengasuh Ponpes Nurul Musthofa ini menuturkan bahwa Seluruh aktivitasnya berada di area hutan, dan jauh dari wilayah perkampungan. Menurutnya, awalnya ponpes berada di area perkampungan di Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, Rembang pada 2017 lanjut pengasuh, sejak awal 2020 lalu pondok beserta para santri itu pindah ke lokasi yang dihuni sekarang. “Sebetulnya diawali pada 2017 akhir, cuma sampai tahun 2020 awal sudah mulai pindah di sini,” ucap Syaifullah.“Santri dari pondok yang di Lasem, di Sumbergirang. Kebetulan sebelum pandemi kita pindah ke sini, dan setelah itu ada pandemi itu. Ada hikmahnya juga momen perpindahan ini,” tambahnya. Ponpes Nurul Musthofa Rembang ini lokasinya di tengah hutan. Foto Arif Syaefudin/detikcom Syaifullah juga menyebut, ponpes yang ia pimpin memiliki luas 4 hektare yang berada tepat di kawasan hutan yang dikelola KPH Kebonharjo. Dari jalan raya, perlu menempuh jarak sekitar 5 kilometer untuk menuju ke lokasi ponpes yang dilalui terus menaiki pegunungan dan melintasi area hutan. “Jumlah santri ada sekitar 200-an. Ada warga sekitar sini, ada yang luar Jawa juga,” menuturkan salah satu alasan memilih lokasi ponpes itu di tengah kawasan hutan yakni menyelaraskan diri dengan alam. Artinya pembelajaran secara materi akan langsung diterapkan dalam berkehidupan, bukan hanya dengan hubungan antarsesama manusia tapi juga makhluk hidup lainnya.“Di sini cenderung menggunakan istilahnya, Bil Hal, artinya setelah kita mempunyai satu titik pemahaman tertentu, kemudian kita langsung mempraktikkan. Contohnya ketika kita melihat batu di jalan, kita ambil, kita taruh agar tidak d jalan,” paparnya.“Ya, di sini lebih adem, lebih tentrem. Dalam suatu perenungan, untuk bertafakur, untuk berzikir, dan menambah wawasan tentang alam dan lingkungan, dan semua yang ada di sini menjadi tafakur untuk para santri. Kesulitan pasti ada, namun, dengan kebersamaan ini, alhamdulillah bisa diatasi,” tukas Syaifullah. Tags Perhutani Pondok Pesatren Ponpes di Tengah Hutan Ponpes Nurul Musthofa Ponpes Rembang SUKA IKUTI IKUTI
KALSEL- Seorang mahasiswi dilaporkan hilang oleh keluarganya karena telah dua hari tidak pulang kerumah, Nahasnya justru tubuhnya ditemukan telah tewas terbujur kaku di sebuah gubuk di tengah hutan di Desa Haliau, Kecamatan Batu Benawa .. Mahasiswi bernama Safitri berusia 20 tahun tersebut ditemukan tewas pada Minggu (3/4) Oleh warga. Mayat gadis itu ditemukan warga tergeletak di sebuah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. << Sebelumnya ****Setelah mandi dan memakai baju dengan terburu-buru, aku melihat lelaki sampan tersenyum geli sambil melirik ke arahku, tak berapa lama ia menuju ke tempat penampungan air, aku tak menyangka dengan santai lelaki sampan itu membuka celana panjangnya di depanku. Sambil melirik ke arahku yang jengah melihatnya hanya memakai celana dalam di depan mataku, ia mencuci celana panjangnya dari kotoran tanah yang melekat di celana panjang yang ia kenakan tadi. Melihat lelaki sampan hanya mengenakan celana dalam, wajahku terasa panas, tak mau terlihat oleh lelaki sampan aku cepat-cepat palingkan wajahku ke tempat lain, jatungku berdebar melihat lelaki sampan hanya memakai celana dalam di depan mataku. Terdengar gemericik air, sepertinya ia langsung mandi, sepertinya lelaki sampan merasakan air yang begitu dingin mengguyur tubuhnya. Aku terus palingkan wajah ke tempat lain walau sebenarnya ingin melihat ke arah lelaki yang tengah mandi itu. Memang kulit kayu yang menutupi pondok tempat dimana aku dan lelaki sampan ini tengah berteduh, hanya menutupi dinding sebelah kiri, depan dan belakangnya saja. Sedangkan dinding bagian kanan, di tempat penampungan air hujan tempat mandi, sama sekali tidak ada penyekat yang menutupinya sama sebelah bale-bale kayu, tempat aku menggigil kedinginan terdapat tungku api, yang lama tidak terpakai, mungkin sudah lama pondok kayu ini ditinggal penghuninya, agak aneh juga ternyata di tengah hutan terlarang terdapat pondok kayu yang masih kokoh kayu-kayunya, terbersit dalam pikiran siapa yang membuat pondok kayu di tengah hutan terlarang ini, khawatir juga siapa tahu tempat persembunyian para penyamun, kutepis rasa takut ini ketika melihat lelaki sampan selesai mandi dan tersenyum kepadaku. ****Wajah lelaki sampan terlihat segar dan bersih setelah mandi, ia melihat ke arah pergelangan kakiku yang mulai membengkak, kulihat ia khawatir dengan keadaan kakiku yang terkilir akibat tersandung akar kayu tadi. "Gimana keadaan kakimu yang terkilir tadi?" Tanyanya setelah berada di dekatku, tetesan air kulihat menetes dari rambut ikal lelaki sampan. "Masih sedikit sakit, Mas," Jawabku pelan sambil melihat ke arah pergelangan kakiku. Aku terbiasa memanggil mas pada setiap lelaki, meski saat ini aku mendapat tugas di daerah Sumatera, padahal aku sering mendengar mereka saling sapa dengan memanggil abang, tapi lidahku masih kaku memanggil abang pada lelaki sampan ini."Coba kulihat, semoga tidak parah." katanya sambil jongkok di depanku, lalu memegang pergelangan kakiku yang terasa sakit itu. 1 2 3 4 Lihat Fiksiana Selengkapnya
Setiappondok dapat menampung hingga 6 orang sekaligus. Saung Gawir Harga mulai dari Rp607.500,- per malam Lokasi: Jalan Raya Ciwidey - Rancabali KM 05, Alam Endah Ciwidey, Bandung Telepon: 0812 2113 3664 Cek Harga di Agoda . 9. Kemewahan di tengah hutan tak jauh dari pusat kota: Padma Hotel Bandung